Sorotan

15 January 2025

Water Based Degreaser : Pengertian, Manfaat, dan Cara Pemakaiannya

Dalam berbagai industri maupun kebutuhan sehari-hari, pembersih yang efektif sekaligus aman bagi lingkungan semakin diminati. Salah satu solusi terbaik adalah waterbased degreaser, yaitu produk pembersih berbasis air yang dirancang untuk mengatasi minyak, lemak, dan kotoran membandel. Selain menawarkan hasil pembersihan optimal, waterbased degreaser juga mengutamakan keselamatan pengguna serta keberlanjutan lingkungan. Artikel ini akan membahas pengertian waterbased degreaser, manfaatnya, hingga cara pemakaiannya untuk membantu Anda memanfaatkan produk ini dengan lebih maksimal.

Apa Itu Water Based Degreaser?

Water Based Degreaser adalah produk pembersih yang dirancang khusus untuk menghilangkan minyak, lemak, kotoran, atau noda berat dari berbagai permukaan. Seperti namanya, degreaser ini berbahan dasar air, yang membuatnya lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan degreaser berbasis pelarut (solvent-based). Water based degreaser umumnya mengandung surfaktan, bahan kimia pengikat, dan bahan aktif lain yang dapat melarutkan dan mengangkat kontaminan minyak atau lemak dari permukaan.

Perbedaan waterbased degreaser dengan degreaser lainnya

Water-based degreaser menonjol sebagai solusi yang lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan jenis degreaser lainnya. Menggunakan air sebagai pelarut utama, produk ini tidak memerlukan bahan kimia keras seperti alkohol, aseton, atau hidrokarbon yang biasanya digunakan pada solvent-based degreaser. Selain lebih aman bagi pengguna, water-based degreaser juga mempermudah pengelolaan limbah karena sifatnya yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Dibandingkan dengan emulsion-based degreaser yang masih mengandung komponen berbasis minyak, water-based degreaser jauh lebih praktis dan ideal untuk aplikasi yang mengutamakan keberlanjutan dan keselamatan. Pilih water-based degreaser untuk kinerja pembersihan maksimal tanpa mengorbankan kesehatan atau lingkungan Anda.

Apa saja manfaatnya?

Water-based degreaser menawarkan beragam manfaat yang mencakup efektivitas pembersihan sekaligus meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan.

1. Aman bagi pengguna

Dengan berbasis air, produk ini lebih aman digunakan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang mudah terbakar. Risiko paparan terhadap zat beracun jauh lebih rendah, sehingga tidak memerlukan perlengkapan pelindung diri yang rumit. Meski demikian, tetap disarankan menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan untuk keamanan ekstra.

2. Efektif dalam membersihkan minyak dan lemak

Water-based degreaser mampu menghilangkan minyak, lemak, dan kotoran lainnya dari berbagai permukaan seperti logam, plastik, atau permukaan keras lainnya dengan efisiensi tinggi. Keunggulan lainnya adalah produk ini tidak merusak permukaan yang dibersihkan.

3. Mudah dibuang dan diolah

Limbah dari water-based degreaser lebih mudah diolah dan dibuang karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya atau pelarut yang sulit diuraikan. Hal ini membuatnya lebih praktis sekaligus aman untuk lingkungan.

4. Biodegradable 

Banyak produk water-based degreaser yang menggunakan bahan biodegradable, sehingga dapat terurai secara alami tanpa meninggalkan dampak negatif bagi lingkungan dalam jangka panjang.

Cara Pengaplikasian waterbased degreaser

Water-based degreaser digunakan secara luas di berbagai sektor, seperti otomotif, industri, dan rumah tangga. Dalam dunia otomotif, produk ini efektif membersihkan mesin kendaraan dari oli dan kotoran tanpa merusak komponen. Di sektor industri, degreaser ini membantu membersihkan mesin pabrik dan alat berat secara efisien, sekaligus ramah lingkungan. Selain itu, water-based degreaser juga ideal untuk keperluan rumah tangga dan komersial, seperti membersihkan peralatan dapur atau alat pemanggang yang terkontaminasi minyak dan lemak, menjadikannya pilihan serbaguna dan aman.

Penggunaan water based degreaser pun umumnya sangat sederhana, namun tetap memerlukan perhatian agar hasilnya optimal. Berikut adalah langkah-langkah umumnya:

  • Pastikan permukaan yang akan dibersihkan bebas dari kotoran besar atau debu yang bisa mengganggu proses pembersihan. Bersihkan terlebih dahulu dengan lap atau air jika diperlukan.
  • Semprotkan atau oleskan water based degreaser ke permukaan yang ingin dibersihkan. Pastikan untuk menutupi area yang terkontaminasi dengan baik.
  • Diamkan degreaser selama beberapa menit untuk memberi waktu agar bahan aktif bekerja mengangkat minyak atau lemak yang menempel.
  • Gunakan sikat atau kain bersih untuk menyikat permukaan yang sudah disemprotkan degreaser, terutama jika noda cukup keras atau membandel.
  • Setelah pembersihan selesai, bilas permukaan dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa degreaser.
  • Setelah dibersihkan dan dibilas, pastikan permukaan yang dibersihkan dikeringkan dengan baik untuk menghindari korosi atau kerusakan lainnya.

Produk seharusnya memberikan dampak yang minim terhadap lingkungan jika ditangani dan dipergunakan dengan tepat sesuai rekomendasi. Beberapa faktor menentukan tingkat konsentrasi/dosis penggunaan produk yang paling sesuai.

Greenwash WBF-Series

Mencari cleaner degreaser yang mampu memberikan hasil optimal sekaligus menjaga lingkungan tetap aman? Greenwash WBF-Series adalah pilihan tepat! Produk ini merupakan cleaner degreaser berbasis air yang dirancang untuk membersihkan berbagai jenis kotoran, seperti minyak, grease, dan oli, dari lantai workshop, truk, mesin, hingga peralatan berat lainnya. Dengan performa pembersihan yang unggul, Greenwash WBF-Series juga menawarkan berbagai manfaat yang menjadikannya solusi pembersihan modern dan bertanggung jawab. Keunggulan Greenwash WBF-Series, diantaranya :

  1. Produk ini dirancang untuk meminimalkan limbah hasil pencucian, sehingga tidak hanya efisien tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
  2. Tidak seperti degreaser biasa, Greenwash WBF-Series tidak mengandung kaustik sehingga aman digunakan pada karet dan plastik tanpa risiko kerusakan.
  3. Dengan formula yang bebas fosfor, produk ini tidak membahayakan biota air, menjadikannya pilihan yang aman untuk digunakan tanpa rasa khawatir akan dampak lingkungan.
  4. Greenwash WBF-Series dirancang agar ekonomis, efisien, dan mudah diaplikasikan, menjadikannya solusi praktis untuk kebutuhan pembersihan sehari-hari.

Jika anda tertarik untuk informasi mengenai produk Greenwash WBF-Series dari PT Green Chemicals Indonesia, kami siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi. Hubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id.

 


Berita Terbaru

Sorotan 26 June 2025

Pengolahan Air Keruh: Alur dan Tahapan Prosesnya

Pengolahan air keruh merupakan proses penting yang bertujuan untuk menghilangkan kekeruhan dan kontaminan dari air mentah, sehingga menjadi air bersih yang layak digunakan untuk keperluan rumah tangga, industri, maupun lingkungan. Proses ini dilakukan melalui beberapa tahapan yang saling mendukung, baik secara fisik maupun kimiawi. Berikut adalah alur dan penjelasan dari tiap tahap pengolahan air keruh.

1. Pengambilan Air Baku (Intake)

Proses ini merupakan tahap awal di mana air diambil dari sumber seperti sungai, danau, atau waduk. Air ini masih mengandung berbagai kontaminan seperti lumpur, pasir, bahan organik, dan mikroorganisme. Intake biasanya dilengkapi dengan saringan kasar untuk menyaring benda-benda besar seperti ranting atau sampah plastik.

2. Screening (Penyaringan Awal)

Screening adalah proses penyaringan awal menggunakan bar screen atau screen mekanis untuk menghilangkan partikel besar yang tidak diinginkan seperti daun, batu, dan sampah lainnya. Tujuannya adalah untuk mencegah kerusakan pada peralatan proses selanjutnya.

3. Koagulasi

Pada tahap ini, bahan kimia koagulan ditambahkan ke air. Koagulan membantu mengikat partikel halus (koloid) yang tidak bisa mengendap sendiri. Reaksi kimia ini menyebabkan partikel halus saling menempel dan membentuk partikel yang lebih besar (flok).

4. Flokulasi

Proses ini melanjutkan koagulasi dengan menciptakan kondisi pengadukan lambat agar flok-flok kecil bergabung menjadi flok yang lebih besar dan berat. Ini memudahkan proses pengendapan di tahap berikutnya. Pengadukan dilakukan secara perlahan agar flok tidak hancur.

5. Sedimentasi

Air mengalir ke bak sedimentasi (clarifier), di mana flok-flok besar hasil flokulasi akan mengendap ke dasar tangki karena beratnya. Endapan ini disebut lumpur atau sludge, dan akan dibuang secara berkala. Air di bagian atas yang sudah lebih jernih akan melanjutkan ke proses berikutnya.

6. Filtrasi

Air yang telah melalui sedimentasi disaring melalui media filter seperti pasir, kerikil, atau karbon aktif. Proses ini menghilangkan sisa-sisa partikel halus dan kotoran mikro yang belum terangkat di tahap sebelumnya. Filtrasi juga dapat membantu mengurangi bau dan rasa yang tidak sedap.

7. Disinfektan

Tahap disinfeksi bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen (bakteri, virus, protozoa). Zat yang umum digunakan adalah klorin, ozon, atau sinar UV. Proses ini sangat penting agar air aman dikonsumsi manusia.

8. Penampungan dan Distribusi

Setelah didisinfeksi, air disimpan di reservoir atau bak penampung sebelum didistribusikan ke masyarakat atau industri. Sistem distribusi biasanya mencakup jaringan pipa dan pompa yang menjaga tekanan dan kelancaran aliran ke seluruh titik pengguna.

Proses pengolahan air keruh yang dijelaskan di atas merupakan salah satu metode standar yang umum digunakan dalam pengolahan air baku menjadi air bersih. Namun, tidak semua instalasi pengolahan air menggunakan seluruh tahapan ini secara lengkap. Pemilihan proses sangat bergantung pada beberapa faktor, antara lain:

  • Kondisi dan kualitas air baku (misalnya tingkat kekeruhan, keberadaan logam berat, mikroorganisme, dan bahan organik).
  • Tujuan akhir pengolahan air (apakah untuk air minum, air industri, atau keperluan lain).
  • Teknologi yang tersedia.
  • Anggaran dan skala operasional.
  • Kondisi geografis dan iklim setempat.

Sebagai contoh, di daerah dengan air baku yang sudah relatif jernih, mungkin hanya diperlukan proses filtrasi dan disinfeksi. Sementara di industri tertentu, mungkin dibutuhkan tahapan tambahan seperti pengolahan kimia lanjut atau desalinasi. Sebelum menentukan proses pengolahan yang paling sesuai perlu dilakukan analisis kualitas air baku terlebih dulu. Setiap sistem pengolahan harus dirancang agar efisien, aman, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna serta kondisi lokal.

Jika kamu mengalami kendala dalam sistem water treatment di industri, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui Whatsapp atau email ke marketing@greenchem.co.id. PT Green Chemicals Indonesia menyediakan berbagai produk water treatment yang dapat diaplikasikan di beragam sektor industri. Beberapa produk unggulan kami meliputi: metal removal agent, water clarifier, solidification polymer, biocide, defoamer, scale inhibitor, sistem reverse osmosis (RO), boiler treatment system, dan masih banyak lagi.



Selengkapnya
Sorotan 16 June 2025

Apa Itu Skala pH? Pengertian dan Cara Mengukurnya dengan Tepat

Dalam industri pengolahan air, memahami karakteristik kimia air sangat krusial untuk menjamin kualitas, efisiensi, dan keamanan proses. Salah satu parameter paling penting adalah pH, yaitu ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan. Nilai pH yang tidak sesuai dapat berdampak langsung pada kinerja sistem pengolahan air, mulai dari efektivitas disinfeksi hingga risiko korosi pada peralatan. Artikel ini mengupas secara komprehensif mengenai pengertian pH, pentingnya dalam konteks water treatment, serta metode pengukuran pH yang tepat dan akurat.

Apa itu pH?

pH (potensial hidrogen) adalah ukuran logaritmik dari konsentrasi ion hidrogen (H⁺) dalam suatu larutan. Nilai pH dihitung dengan rumus:

Ph

Dengan skala antara 0 hingga 14:

pH < 7: Larutan bersifat asam (misalnya cuka, air limbah industri tertentu)

pH = 7: Netral (misalnya air murni)

pH > 7: Basa atau alkali (misalnya air sabun, larutan amonia)

Skala ini bersifat logaritmik, artinya setiap perubahan satu angka menunjukkan perubahan konsentrasi ion H⁺ sebanyak sepuluh kali lipat. pH sangat memengaruhi reaksi kimia yang terjadi dalam air, termasuk reaksi yang digunakan dalam proses pengolahan.

Pentingnya pH dalam Water Treatment

Dalam pengolahan air, pH bukan sekadar angka—ia menentukan apakah air layak digunakan, aman dikonsumsi, dan tidak merusak sistem.

1. Efektivitas proses kimia

Beberapa proses dalam water treatment sangat sensitif terhadap pH:

Koagulasi dan flokulasi: Bahan kimia seperti koagulan dan flokulan bekerja optimal dalam rentang pH tertentu.

Disinfeksi: Efektivitas klorin sebagai disinfektan menurun tajam pada pH tinggi (>8), karena terbentuk senyawa yang kurang aktif seperti hipoklorit.

2. Korosi dan penskalaan

Air dengan pH rendah (asam) bersifat korosif terhadap pipa logam, menyebabkan kerusakan dan potensi kontaminasi logam berat.

• pH tinggi dapat menyebabkan presipitasi mineral (kalsium, magnesium), membentuk kerak (scaling) yang menghambat aliran dan efisiensi alat.

3. Kualitas dan kepatuhan regulasi

Regulasi nasional (seperti SNI 01-3553-2006 untuk air minum) dan standar internasional (WHO) menetapkan rentang pH yang diperbolehkan dalam air minum dan limbah. Pelanggaran terhadap standar ini dapat berakibat pada sanksi hukum dan dampak lingkungan.

Cara Mengukur pH dengan Benar

1. Alat Pengukur pH

pH Meter Digital. Alat elektronik dengan elektroda gelas yang mengukur potensi listrik antara larutan dan elektroda referensi. Keunggulannya adalah akurasi tinggi (±0.01), cocok untuk laboratorium maupun industri.

Kertas Lakmus atau Indikator Cair. Merupakan metode visual dengan perubahan warna, lebih praktis namun kurang akurat (akurasi ±1). Cocok untuk pemeriksaan cepat di lapangan.

2. Langkah-langkah Pengukuran yang Tepat
  • Kalibrasi alat dengan larutan buffer standar (pH 4, 7, dan 10) setiap hari atau sebelum digunakan.
  • Bilas elektroda dengan air suling untuk menghindari kontaminasi antar sampel.
  • Ambil sampel air dalam wadah bersih, hindari gelembung udara dan pastikan suhu sampel tercatat.
  • Celupkan elektroda dan tunggu hingga pembacaan stabil.
  • Catat hasil, lalu bersihkan dan simpan elektroda dalam larutan penyimpanan khusus.
3. Kesalahan Umum dalam Pengukuran pH

Menggunakan alat yang tidak dikalibrasi

Menyentuh sensor dengan tangan atau alat tidak steril

Mengabaikan suhu larutan (karena pH bersifat sensitif terhadap suhu)

Penyimpanan elektroda dalam kondisi kering

Menjaga Stabilitas pH

Menjaga pH tetap dalam rentang ideal penting untuk kelangsungan sistem:

Dosing otomatis bahan kimia penyesuai pH

Pemantauan berkelanjutan

Penggunaan buffer kimia


pH merupakan parameter vital dalam pengolahan air yang berperan dalam efektivitas proses, perlindungan peralatan, dan kepatuhan terhadap standar kualitas. Pengukuran pH yang akurat dan pengendalian yang konsisten menjadi fondasi penting dalam menjaga mutu dan keberlanjutan sistem water treatment. Investasi pada alat ukur yang andal dan pelatihan teknisi yang memadai adalah langkah strategis yang tak bisa diabaikan. Jika Anda memiliki kebutuhan konsultasi terkait permasalahan water treatment, silakan hubungi kami melalui WhatsApp atau email di marketing@greenchem.co.id.

Selengkapnya
Sorotan 04 June 2025

Sertifikasi TKDN: Komitmen Kami terhadap Produk Lokal

Sebagai bangsa yang kaya akan sumber daya dan potensi industri, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan produk dalam negeri yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan kemandirian industri nasional, penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi langkah strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis lokal. PT Green Chemicals Indonesia (Greenchem) menyadari peran penting tersebut dan berkomitmen kuat untuk terus mendukung penggunaan komponen dalam negeri melalui sertifikasi TKDN.

Apa Itu Sertifikasi TKDN?

TKDN, atau Tingkat Komponen Dalam Negeri, adalah persentase komponen produksi suatu barang atau jasa yang berasal dari Indonesia. Sertifikasi TKDN menjadi salah satu bentuk pengakuan resmi dari pemerintah atas komitmen perusahaan dalam menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan proses produksi lokal. Kebijakan ini tertuang dalam berbagai regulasi, salah satunya adalah Peraturan Menteri Perindustrian yang mewajibkan TKDN dalam proyek-proyek pengadaan pemerintah dan sektor strategis lainnya.

Greenchem Mengutamakan TKDN

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang specialty chemicals, Greenchem memproduksi bahan kimia khusus untuk water treatment dan maintenance di berbagai sektor seperti pertambangan, minyak dan gas, pengolahan limbah, serta industri lainnya. Mengutamakan TKDN adalah bentuk nyata kontribusi kami terhadap industri lokal dengan beberapa alasan utama:

  • Mendorong pertumbuhan industri kimia dalam negeri dengan mengoptimalkan penggunaan bahan baku lokal.
  • Membuka peluang kerja bagi tenaga kerja Indonesia, terutama di bidang manufaktur dan penelitian.
  • Memenuhi regulasi dan standar pengadaan nasional, sehingga produk kami dapat digunakan dalam proyek-proyek pemerintah dan BUMN.
  • Meningkatkan nilai tambah produk serta memperkuat posisi kompetitif kami di pasar nasional.

Dalam memperoleh sertifikasi TKDN, Greenchem menjalani serangkaian proses administratif dan teknis yang melibatkan evaluasi komponen lokal dalam produk kami. Kami bekerja sama dengan lembaga sertifikasi resmi di bawah pengawasan Kementerian Perindustrian. Proses ini mencakup audit pabrik, penilaian bahan baku, dan perhitungan nilai TKDN secara rinci. Meskipun terdapat tantangan seperti penyesuaian rantai pasok dan verifikasi dokumen teknis, kami berhasil menyelesaikan proses tersebut dengan komitmen tinggi terhadap transparansi dan kualitas.

Sertifikasi TKDN bagi Greenchem dan Konsumen

Sertifikasi TKDN tidak hanya menjadi pencapaian administratif, namun juga menghadirkan berbagai manfaat strategis:

  • Meningkatkan kepercayaan konsumen dan mitra bisnis terhadap produk Greenchem sebagai produk dalam negeri yang berkualitas.
  • Membuka akses lebih luas ke proyek-proyek pengadaan pemerintah, termasuk sektor energi dan infrastruktur yang mensyaratkan TKDN minimum.
  • Mendorong inovasi berkelanjutan dalam pengembangan formula kimia dengan bahan lokal.
  • Mendukung kemandirian industri nasional melalui peningkatan kapasitas produksi lokal.

Komitmen terhadap Produk Lokal

Greenchem berkomitmen untuk terus meningkatkan peran serta dalam pembangunan industri nasional melalui pemanfaatan produk dan sumber daya lokal secara berkelanjutan. Komitmen ini kami wujudkan melalui riset dan pengembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dalam negeri, serta melibatkan tenaga ahli lokal untuk menciptakan formulasi yang relevan dan kompetitif. Selain itu, kami terus berinvestasi dalam peningkatan kapasitas produksi di fasilitas dalam negeri guna memastikan ketersediaan produk berbasis komponen lokal yang berkualitas tinggi. Kami juga menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pemasok lokal sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem industri kimia nasional yang kuat dan berdaya saing. Langkah-langkah ini adalah bentuk tanggung jawab kami untuk mendukung kemandirian industri serta menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi Indonesia.

Sertifikasi TKDN adalah bentuk nyata dari komitmen Greenchem terhadap produk lokal, industri nasional, dan pembangunan ekonomi Indonesia. Kami percaya bahwa dengan terus mendukung penggunaan komponen dalam negeri, kami tidak hanya memenuhi standar industri, tetapi juga turut andil dalam menciptakan masa depan yang lebih mandiri dan berkelanjutan bagi bangsa.

Informasi mengenai nilai TKDN produk kami dapat Anda periksa melalui situs resmi TKDN Kementerian Perindustrian di https://tkdn.kemenperin.go.id/. Silakan pilih kategori 'Perusahaan' dan cari 'PT Green Chemicals Indonesia'. Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk dan layanan kami, silakan hubungi kami melalui WhatsAppatau email ke marketing@greenchem.co.id.

 

 

 

Selengkapnya